cerita ngentot Pengalaman Ngewe Dengan Operator Warnetku Yang Cantik

Wik Wik Dengan Operator WarnetCerita pertama Saya tentang hubungan Saya dengan karyawan Operator warnet Saya yang bernama Ranti. Dia masi kuliah di sebuah PTS, dan saat itu Ia sudah semester 7. Karena merasa kekurangan untuk mencukupi hidup sehari-hari Dia Sambil bekerja part-time di warnetku.Kami cukup dekat, dan tidak jarang kami melakukan hubungan badan. Meski begitu, Kami tidak menjalin hubungan khusus, karena Aku sudah memiliki Kekasih sendiri diluar kota. Hanya saja Ranti yang sepertinya benar-benar cinta kepadaku, sedangkan Aku hanya butuh tubuhnya untuk pelampiasan nafsuku saja.Ranti berdarah campuran Jawa dan Tionghoa, Kulitnya agak coklat karena Ia sering beraktifitas diluar, tetapi bagian dalam tubuhnya masih sangat putih & mulus. Memiliki paras yang bisa dibilang cantik dan menarik, menggairahkan menurutku. Ranti sebelum bekerja diwarnetku, Ia mengambil jalan pintas dengan melacurkan dirinya.

Demi meringankan beban orangtuanya yang kurang mampu, Ia berusaha keras membiayai hidup dan kuliahnya sendiri. Karena masih memiliki hati nurani yang baik, Ia sadar dan memutuskan untuk bekerja yang halal. Tetapi pecun tetaplah pecun, meski telah bekerja diwarnetku, Ia sering berpakaian seronok dan menggodaku untuk memenuhi kebutuhannya. Hingga kami besetubuh dan Aku menanggung sebagian biaya hidupnya.Hari itu Aku sedang mengunjugi warnetku, saat itu jam 10 malam yang jaga OP bernama Goldwin. Ketika Aku sibuk menghitung pendapatan hari itu tiba-tiba ada telfon masuk.“Ranti?? Ngapain jam segini telfon..” pikirku.“Halo Ranti, da apa?” tanyaku, sambil melangkah keluar warnet“Mas Ari..tolongin Ranti, besok hari terakhir bayar SPP kuliah. Ranti masih belum dapet uang juga ampe sekarang..” Ranti menjawab menyerocos.“Yee..kan minggu kemaren kamu sudah aku kasi buat bayar kost. Uda ga ada uang lagi nih Ranti.” Kataku.“Ga ada yang bisa minjemin lagi Mas. Tolonglah Mas Ari..penting nih, tar Ranti balikin deh kalo uda ada uang..” Ranti terus merajuk.“Huu..gak percaya Aku, Kamu kapan pernah punya uang” Tolakku dengan sedikit menyindir.“Iiih…Mas Ari jahat lho. Ya udah Mas Ari mau minta apa?”“Mmm..apa yah..hehe, biasa Ranti..maen kuda-kudaan..” Jawabku setengah berbisik.“Huu..dasar, itu mulu yang dipikir. Makanya buruan tu Mba’ Lola suruh pindah kesini aja. Ya udah, besok malam Mas Jef ke kost Ranti yah. Tapi Aku lagi dapet Mas, jadi tar Ranti oral aja yah..” Ranti juga menjawab setengah berbisik.

“Huu..pake dapet segala. Tapi ga apa-apa Ti, Anal ja yah? Kan belom pernah” Pintaku. Ranti memiliki pantat yang cukup besar dan padat, terlihat menantang jika Ranti mengenakan jeans ketat apalagi hot pants. Ditambah pinggulnya yang lebar dan montok..Aku sangat beruntung bisa menikmatinya.“Ga mau! Aku kan belum pernah disodomi Mas..tar anusku rusak” Ranti mengiba.“Jadi mau bayar SPP ga nih?! Lagian siapa suruh pake dapet. Kalo belum pernah makanya dicoba. Lagian masak Kamu ngelacur ga pake pantat..” Aku jawab dengan sedikit tegas.“Gak kok Mas, Ranti ga pernah maen anal sebelumnya. Cuman Mulut dan memek Aku aja kok yang dipake.” Ranti membantah dengan lirih karena sedikit Aku bentak.“Dasar pecun, makanya lain kali dipake lah itu pantat Kamu punya lobang!! Memek doank yang disodok, pantesan udah longgar gitu..huhh” Makiku.“Mas, jangan ngomong gitu! Aku udah gak kek gitu lagi kok sekarang” Ujar Ranti“Ya udah, jadi gak nih?!” Aku mulai kesal.“Iya..jangan marah dong Mas. Ya udah..besok malam yah maennya” Kata Ranti dengan lirih.“Jangan malam Ranti, Aku ada acara ma temen-temen. Besok aja, abis Kamu dari kampus, Kita maen di toilet warnet.” Aku jawab dengan antusias sekali.“Eh..macem-macem aja Mas Ari ini, Tar ketauan gimana? ” Jawab Ranti dengan sedikit cemas.“Gak lah Ranti, tenang aja. Kita maen cepet kok. Yang penting Kamu Jangan ampe bersuara, oke?!”“Tapi ngocoknya pelan-pelan aja ya Mas, Ranti denger disodomi tu sakit Mas”“Ngocok apaan?! Ngocok arisan..hehe” Jawabku sambil bercanda“Ya ngocok batangnya Mas Ari lah di dubur Ranti besok, jangan kasar-kasar biar ga lecet Mas” ujar Ranti sedikit cemas.“Iya beres, tapi tar sebelum maen Aku foto Kamu bugil Dulu ya Ranti?” Pintaku.“Tuu..kan nambah lagi! Aku ga mau foto telanjang Mas, kalo ampe kesebar bisa mati Aku dibunuh bapakku. Mas Ari kan uda pernah liat Ranti telanjang, Mas Ari juga tau setiap bagian tubuhku, Ngapain lah pake difoto segala..” Tolak Ranti.“Ga bakal kemana-mana fotonya Ranti.

Lagi pula aku ga pernah sembarangan biarin orang laen pake komputerku. Buat koleksi pribadi aja Ranti,janji deh! Kamu sayang kan ma Aku Ranti..” Ujarku dengan sedikit nada manja.“Iya, Aku sayang ma Kamu Mas. Kalo gak, masak Ranti mau nyerahin tubuh Ranti buat muasin Mas Ari. Janji yah, foto-foto bugil Ranti jangan ampe kesebar.” Akhirnya Ranti setuju juga, meski pada awalnya juga Aku yakin Ia pasti mau.“Janji!!” jawabku tegas. “Hehe..Ga tau Dia, padahal Aku berencana menggunakan foto-foto bugilnya untuk menjadikan Dia budak Seks Aku. Sayang tubuhmu sudah ternoda Ranti, kalo gak udah Aku jadikan pacar..hehe. Tapi tubuhnya yang montok luRennyn lah buat tempat pembuangan spermaku.” Aku berbicara sendiri didalam hati.“Heh..malah diem sih Mas “Haha..sorry terpana liat bintang di luar ni. Oiya besok pake pakaian sexy yah..biar Aku horny duluan, jadi tar ga kelamaan foreplaynya” Aku terkadang meminta Ranti tuk berpakaian Sexy jika sedang jaga di warnet atau jika sedang jalan dengaku.

Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Kasus Pemerkosaan Tukang Becak Kepada Seorang Gadis Perawan

Aku perlahan mengajari dia agar menajadi seorang eksibisionis. Aku sangat terangsang jika melihat Dia memamerkan lekuk tubuhnya yang montok.Aku masuk kembali ke dalam warnet, dan mencuci mukaku. kulihat Goldwin sedang asik chatting di mIRC. “Siapa Mas, lama bener” Tanya Goldwin.“Temen lama Win. Oke, Aku pulang duluan yah..” Ujarku sambil mengambil kunci mobil. Memang tadi Kami berbicara ditelfon cukup lama, ga terasa ada setengah jam lebih. Aku bergegas ke ATM dan mentransfer sejumlah uang ke rekening Ranti.Jam menunjukkan pukul 11.25 siang. Tapi Ranti belom datang juga, mana udah ngantuk banget. Disebelahku ada Renny, yang jadi partner jaga Ranti. Dia sedang asik maen game dari pagi tadi, jadi Aku pikir ga akan ganggu rencanaku.

Beberapa menit kemudian akhirnya Ranti datang dengan tergopoh-gopoh membawa stop map yang berisi kertas-kertas. Keringatnya bercucuran di dahinya.

“Sori lama Mas, dosenku rapat. Ni Aku bawakan gorengan.” Ranti menaruh sebungkus gorengan di meja, lalu Ia melepas jaketnya.“Asik..pas banged laper,hehe” Kata Renny yang langsung menyerobot bungkusan gorengan.Dibalik jaketnya, Ranti mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan bagian kerah yang terbuka cukup lebar. Ranti tidak mengancingkan bagian atasnya, sehingga buah dada bagian atasnya terlihat menyembul walau tidak terlalu terbuka sekali. Rupanya Ranti sengaja memakai push-up Bra untuk mengangkat payudaranya. Rok hitam selutut yang Dia kenakan juga memiliki belahan samping kanan yang cukup tinggi, jika Ranti duduk sambil menyilang kaki, pasti Paha Kanan Ranti terekspos jelas. Aku memperhatikan belahan buah dadanya yang ranum menyembul, sambil sekali melihat wajahnya dan tersenyum puas. Ranti pun melirikku sambil tersenyum.“Ranti, seksi amat..” Kata Renny sambil melotot.“Haha..tinggal ini pakaianku nih” Ranti menjawab sekenanya.

“Ehemm…” Aku pura-pura batuk sambil melirik Ranti.Ranti yang tau maksudku akhirnya bergegas menuju ke toilet warnet yang letaknya di Ujung belakang warnet.

Kebetulan ada 2 toilet di warnet ini, jadi Aku juga bisa kebelakang setelah Ranti.“Wen Aku ke toilet dulu ya, mules nih..” Kata Ranti sambil berlalu.“Ya, jangan lupa disiram loh..” Renny menjawab dengan diselingi canda.20 detik kemudian Aku juga berpamitan ke belakang“Duh..Aku juga mules nih..” Kataku sambil berlari kecil ke Toilet.

“Loh..koq pada mules smua sih!!” Ujar Renny sambil terus asik bermain game disambil melahap gorengannya.Sampai di toilet Aku mengetuk sekali pintu toilet wanita. Begitu terbuka, Aku langsung masuk. Di dalam, Ranti sedang mencuci muka. Aku buru-buru melepas resleting celanaku juga celana dalamku dan memelorotkannya sampai kemata kaki.Ranti juga mengangkat rok hitamnya ke atas sampai ke pinggangnya, dan memelorotkan celana dalamnya hingga turun ke mata kaki. Ranti juga membuka kancing kemeja bagian atas hingga perut, kemudian mengeluarkan dua bongkahan buah dadanya dari Branya hingga kedua payudara Ranti terangkat karena terjepit Branya dari bagian bawah.Puting susunya yang berwarna coklat kemerahan terlihat jelas, bentuknya cukup besar dan melebar karena Ranti pernah hamil sebelumnya oleh Pak Edo  penjaga kostnya.Hal itu terjadi sewaktu Pak Edo meminta Ranti melayaninya, padahal Ranti saat itu dalam kondisi kelelahan karena seharian dikampus kemudian bekerja. Tapi mau gak mau Ranti tetap melayani nafsu Mang Edo karna terus dipaksa, hingga akhirnya Ranti pingsan dan Mang Edo mengeluarkan benih-benihnya didalam rahimnya tanpa sepengetahuan Ranti.Ranti baru sadar jika mengandung benih haram Mang Edo saat usia kandungan menginjak 3bulan, dan akhirnya Ranti menggugurkan kandungannya.

Sejak saat itu Ranti nggak pernah mau lagi melayani nafsu penjaga kostnya itu. Kemudian Aku mengeluarkan HPku yang berkamera dan mulai mengabadikan bagian-bagian pribadi tubuh Ranti. Raut muka Ranti terlihat muram ketika aku memoto bagian wajahnya hingga dadanya yang terekspos jelas di depan kamera HP ku, seakan tidak rela bagian tubuhnya yang paling pribadi di abadikan olehku.

“Mas jangan memek Aku..lagi dapet nih, jijk ah…” Ranti mengiba sambil berusaha menutupi daerah kewanitaannya dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya berusaha menjauhkan HPku ketika aku akan mengambil foto kemaluannya.“Gapapa Ranti, Aku malah pengen punya foto memek Kamu yang lagi ngeluarin darah gitu..hehe” Aku terus berusaha memotretnya.“Mas Ariii..gak mau Ranti, pliss..besok kalo uda bersih baru Kamu foto. Ntar janji deh Aku buka memekku selebar-lebarnya tuk Kamu ambil fotonya..sebanyak yang Kamu mau Mas..” Ranti terus memohon.“Ya deh..oke Ranti. Sekarang Kamu balik badan, buka kaki lebar-lebar terus buka belahan pantat Kamu Ranti pake kedua tangan mu, Aku mau ambil foto pantat ma anus Kamu yang masi rapet ini Ranti sebelum Aku jebol..Hihihihi” Tawaku pelan.“Yee..apaan sih Mas, ya udah nih..” Ranti kemudian melakukan seperti yang aku minta, kedua tangannya kebelakang meremas kedua bogkahan pantatnya dan menariknya ke arah berlawanan hingga terlihat anusnya dengan sangat jelas. Lalu Aku mulai mengabadikan bagian lubang pengeluaran Ranti yang coklat kemerahan itu sampai puas.Wik Wik Dengan Operator Warnet- anal sex“Mas, Aku lupa bawa pelumas..” Kata Ranti, yang harusnya Dia membawa body lotion untuk pelumas anal.“Isep dulu Ranti..pake liur Kamu aja” Kataku sambil menarik kepala Ranti ke penisku, hingga Ranti terpaksa jongkok.“Hmhh..umm..eehhmm…” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Ranti ketika penisku yang sudah tegang dari tadi memenuhi rongga mulutnya. Tak lupa Aku segera merekam adegan Ranti mengoral penisku dengan kamera HPku. Bibir merahnya yang tebal terasa sangat nikmat sekali menyelimuti penisku.Aku merasakan sensasi yang luar biasa. Penisku rasanya basah sekali..terasa hangat didalam mulut Ranti.

Air liur Ranti menetes-netes disela-sela bibir dan batang penisku, rupanya Ranti ingin penisku sebasah mungkin agar mudah memasuki liang anusnya. Kepala Ranti maju mundur mengocok batang kejantananku dengan bibirnya yang tebal, tangan kirinya memegangi batangku sedang tangan kanannya menelusup di balik kaosku memainkan puting susuku.“Ooh…enak Ranti” Aku melenguh pelan.2 menit kemudian, Aku angkat kepala Tin dan kulumat sebentar bibirnya yang penuh liur itu, lalu kubalik tubuhnya hingga Ia menunduk berpegangan pada pinggir bak mandi. Aku elus-elus bongkahan pantat Ranti yang putih montok itu, terasa mulus sekali.Sambil Aku keluar masukkan jari-jariku membukai anusnya yang sempit dan Aku ludahi beberapa kali. Aku remas-remas juga paha gempalnya yang tak kalah mulus terlihat putih menggairahkan. Kulit Ranti memang agak coklat, tapi bagian dalam tubuhnya terlihat lebih putih.“Uuh..”Ranti melenguh pelan saat Aku tempelkan ujung penisku di anusnya, sambil Aku gesek-gesek dan kudorong perlahan hingga memasuki pantatnya.“Egghhh..hmmphh..pelan Mas..” Kata Ranti lirih sambil menahan sakit pada lobang pengeluarannya.“uugghhh…sempit banged Ranti!” Bisikku ketika seluruh batang penisku tenggelam di dalam lobang pantat Ranti.“Oo..oo..ohh…” Ranti megap-megap seperti orang yang kesulitan bernafas. Bibirnya membentuk huruf ‘O’ dengan kepala menengadah ke atas.“Ranti..duburmu enak banget…ooh..hangat Ranti” Aku meracau sambil mulai mengeluar-masukkan penisku, kedua tanganku mantab mencengkeram pinggul Ranti yang empuk.

Gerakan pinggulku semakin cepat namun teratur, penisku dengan cepat keluar-masuk menjelajahi lorong anus Ranti.“Shhh..ooh..sakitt Mas..udah ajaah..eghh..keluarin pliss..” Erang Ranti“Bentar Tin, baru enak nih..” Ujarku sambil mempercepat kocokan penisku di duburnya.“Aaahhh…aaahhh…aaooww…aa hhh…” desahan Ranti seirama bersamaan hentakan-hentakan liar pinggulku yang menghimpit tubuh Ranti yang mengejang kesakitan. Tubuh Ranti terguncang-guncang, naik turun, kepalanya mengeleng ke kiri-kanan sambil terus mengerang kesakitan menahan gempuran penisku terhadap saluran pengeluarannya.Rambutnya yang panjang itu kemudian kujambak sehingga ia mendongak ke atas sambil terus mengerang tertahan. Bunyi buah pantatnya yang beradu dengan pahaku semakin keras. Rambutnya semakin keras kutarik sehingga ia semakin mendongak dengan mulut menganga. Pantatnya melengkung ke atas dan buah dadanya yang besar itu berguncang-guncang, seirama dengan gerakan pantatku.“Ah..ahh..eeghh…sumpah Mas Aku ga kuat..perih banget!!!” Tubuh Ranti mulai limbung, kakinya lemas seperti tidak bertenaga lagi. Kedua tanganku yang sebelumnya berpegangan pada pinggul Ranti, kini menelusup masuk ke balik kemeja dan Branya mencengkeram erat kedua buah payudaranya untuk menahan tubuh Ranti dan mulai meremas-remasnya.“Uhuu..hu..hu..sakiit Mas..hik..hiks..udaah..ampuun Mas” Ranti mulai menangis, wajahnya memerah, matanya memandangku penuh iba, air matanya mengalir deras, air liurnya pun ikut menetes.

Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Nikmatnya Ngewe Dengan Guru Bahasa Indonesiaku

Aku berpikir pasti Ranti merasakan sakit yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya selama hidupnya.“Tahan ya Ranti, bentar lagi keluar kok. Kamu sayang kan ma Aku..?” Aku berbisik di telinganya sambil mengecup punggungnya. Tanganku yang masih di buah dadanya mulai memilin-milin puting susu Ranti.“Eeeghh..ii..iya..sayang lah…sshh..Mas Ari sayang juga kan ma Ranti kan?” Ranti berkata dengan terisak lirih, dengan tubuh yang tergoncang-goncang akibat gempuran Penisku pada duburnya.“Uhh…ooh…” Aku mempercepat kocokan penisku tanpa menjawab pertanyaan Ranti. Aku genjot pantatnya dengan kasar dan brutal. Rasanya nikmat sekali. Payudara Ranti juga Aku remas dengan sekuat tenaga.“Arrrggh…arggghhhh….” Ranti menjerit tertahan, Ia kembali menangis histeris. Penderitaan yang sangat hebat dirasakannya, Ia menahan rasa sakit yang luar biasa di bagian pantat dan payudaranya Juga berusaha menahan suaranya agar tidak keluar.Tapi suara erangan dan tangisan kesakitan Ranti keluar juga, untung Ranti masi bisa menjaga agar tidak terlalu keras. Lagipula Renny menyetel musik dengan volume yang kencang.Setelah kurang lebih 10menit, Aku tak bisa menahan lagi. Kenikmatan yang kuperoleh dari pantat juga sudah sangat luar biasa hebatnya. Rongga dubur Ranti makin lama makin terasa panas, jepitannya tetap erat mencengkeram batang penisku.

Hingga akhirnya Aku mencapai orgasmeku…” Aku keluar Ranti..ohh..ooh..oooohhh….uuuuu ggghhh….uuuuggghh!!” Aku mengerang tertahan sambil kedua tanganku mencengkram erat buah dada Ranti, kuhujamkan penisku sedalam mungkin di anusnya dan ku*kan air maniku sebanyak-banyaknya hingga memenuhi rongga duburnya Ranti.“Eeeeghhh…hmppphh” Ranti menjerit tertahan dengan mengigit bibir bawahnya.Ketika kucabut penisku lelehan sperma bercampur darah keluar dari lobang pengeluaran Ranti, sepertinya dubur Ranti menderita lecet-lecet. Kubasuh penisku yang juga belumuran darah dan sedikit kotoran dari dalam pantat Ranti. Buru-buru Kukenakan celanaku.Sedang Ranti masi menangis terisak menahan rasa sakit dan perih yang masih mendera pantatnya. Seluruh tubuhnya menggigil, kakinya gemetaran seakan tidak kuat berdiri lagi.“Ranti..thanks ya. Ayo buruan beresin,tar Renny curiga” Sambil Kukecup bibirnya yang masi meneteskan liur, lalu Aku keluar mengendap dengan hati-hati agar tidak diketahui orang.

FUCKING LINK