Cerita Ngentot Dewasa Curhat Yang Jadi Keterusan
Cerita Seks Dewasa Curhat Yang Jadi KeterusanBegitulah pesan yang tertulis di e-mail, oh ya mungkin pembaca bertanya-tanya kok bisa aku dapat e-mail begitu? Jadi begini ceritanya, beberapa bulan lalu aku buka groups di yahoo tentang curhat gratis. Nah di groups itulah aku biasa ngasih pendapat atau jalan keluaR atau sekedar teman ngobrol, bahkan terkadang menjadi pendengar yang baik. Meskipun begitu, aku tak pernah minta bayaran.
Cerita Seks Dewasa Curhat Yang Jadi Keterusan
Tak lama berselang setelah membaca e-mail tersebut aku telpon Novita,
“Selamat pagi Mbak, ini dari Danang, aku sudah baca e-mail dari Mbak.”
“Oh Danang, hai nggak nyangka loh kamu langsung telpon, eh tapi ngomong-ngomong jangan panggil Mbak dong, panggil aja Novita, Ok.”
Begitulah awal telpon kami dan pada telpon itu kami langsung akrab, dia banyak cerita tentang dirinya, kesepiannya, dan betapa butuhnya ia akan seorang teman. Selang beberapa lama kami telpon dia berkata seperti ini.
“Eh Danang, dari pada ngomong di telpon, mending kita ketemuan aja yuk, kamu mau nggak?”
Aku langsung aja mengiyakan dan aku tanyakan ketemuan dimana. Dia menjawab, “Kita ketemuan di Blok M plaza lt.6 di cafe jepang depannya firesteak mau nggak?”
Kebetulan aku tahu tempat itu dan aku langsung mengiyakan tapi aku langsung ngomong, “Tapi aku takut Novita kecewa terhadap aku”
“Kecewa soal apa Danang,” tanya Novita dengan cepat.
“Aku takut kalau aku tak seperti apa yang Mbak bayangkan, Mbak aku mau jelasin tentang diri aku dulu. Aku pria dengan tinggi 169 cm dan berat 57 kg, pekerjaanku adalah seorang graphic design, menurut temen-temen aku, aku punya wajah yang lumayan ganteng, tapi sayang Mbak..”
“Sayang kenapa Danang..?” tanya Novita dengan penasaran, aku langsung bilang,
“Begini Mbak, aku punya kekurangan yaitu kaki kiriku lebih kecil dari yang sebelah kanan, jadi jalanku pincang, maka dari itu walau wajahku lumayan, banyak cewek yang nggak menghiraukan aku.” Namun Novita langsung tertawa dan berkata, “Danang.. Danang yang seperti itu aja kamu pikirkan, sudah nggak usah kecil hati pokoknya aku tahu dibalik kekurangan kamu pasti banyak kelebihan yang kamu punya, lagi pula foto kamu yang di groups lumayan ganteng kok, ya khan?!”
“Makasih ya Novita, nggak banyak loh orang yang yang bilang begitu..” dalam hatiku lega rasanya.
“Oh ya Danang.. sebenarnya aku mau tanya sesuatu boleh..?”
“Boleh..” sahutku dengan cepat,
“Emm Danang, ukuran kontol kamu berapa sih..?”
Bukan main, diberi pertanyaan seperti itu, alangkah kaget bukan kepalang, soalnya baru kali ini aku dapat pertanyaan seperti itu, tapi dengan jujur aku katakan padanya,
“Ukuran kontol aku panjangnya 19cm dengan diameter 4cm, emangnya kenapa Nov..?”
“Wow.. itu bener tuh, tuh kan apa Novita bilang dibalik kekurangan kamu pasti kelebihan kamu banyak..!!”
Kami pun tertawa.
“Iya sudah deh temui aku jam 2 nanti yach jangan sampai telat ok.”
“Ok deh Novita.. sampai ketemu nanti yach.”
Setelah mandi dan siap-siap aku langsung meluncur ke Blok M. Sampai disana kira-kira pukul 2.10, ups aku telat nih, aku langsung naik lift ke lantai 6 dan langsung belok kanan, karena aku sudah hafal lokasi disana. Sampai disana aku langsung kaget bukan kepalang, dalam hatiku berkata, apakah ini yang namanya Novita, wah cantiknya bukan main, dengan kulit putih, mulus, dengan ukuran bra 34B, wah cantik banget, sampai-sampai aku berfikir untuk membatalkan niatku untuk ketemu sama dia, tapi janji adalah janji aku harus tepati.
Aku langsung menuju kearahnya dan dia menyapaku lebih dulu, “Hai, kamu Danang kan ..?”
“iya, kamu Mbak Novita yah..”
“Tuh kan dibilang jangan panggil Mbak, kok tetep panggil Mbak sih..” kami pun tertawa dengan terbahak-bahak. Sambil memesan minuman kami langsung akrab layaknya teman yang sudah lama tidak bertemu, saling bertanya ini itu, termasuk soal sex.
Dengan gayanya yang sambil memegang rokok, dalam hati aku berkata, benar-benar indah dan sexynya wanita ini, betapa bodohnya pria yang meninggalkan sendiri wanita ini. Dan tanpa kami sadari puluhan puntung rokok telah kami habiskan, waktu pun telah menunjukan pukul 5 sore, dan Novita memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan ini di apartemennya saja, “Danang kita lanjutin ngobrolnya di apartemenku aja yuk, dari pada disini terus bosen.”
Setelah membayar billing kami pun langsung meluncur ke apartemennya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Ketika keluar ternyata hujan deras, tapi mobil Tarunanya bisa melaju dengan mulus ditengah hujan deras. Namun sial beberapa saat kemudian wiper mobil Novita macet, terpaksa aku harus turun tangan untuk membetulkan wiper tersebut, mau nggak mau aku harus turun dan hujan-hujanan.
Sambil membetulkan wiper bisa kulihat Novita sepertinya tersenyum kepadaku, sungguh manis senyuman itu. Setelah selesai aku langsung masuk mobil dan bajuku basah semua. Novita cuma tertawa dan bilang, “Makasih yach Danang, oh ya nanti begitu sampai di apartemenku kamu ganti baju yach, nanti masuk angin, biar baju kamu di kasih ke laundry paling 1 jam selesai ok.”
Aku Cuma bisa mengganguk dan membuka baju kemejaku sehingga aku cuma pakai kaus dalam saja, tak kusangka Novita di balik kemudi itu dia memberhatikan aku dia bertanya, “Wah Danang tato kamu bagus juga yach..”
“Iya nih Nov, lucu yach..” kami pun tertawa bersama.
Tibalah kami di apartemen, setelah memarkir mobil tarunanya, kami langsung menuju lift ke lt. 32, kebetulan didalam lift itu cuma ada kami berdua. Aku berdiri di belakang Novita, dan bisa kulihat betapa indahnya pantat itu. Oh.. Andai saja aku bisa memiliki dirimu Novita.., ditengah lamunanku Novita nyeletuk, “Ayo ngelamun apa, ngelamun jorok yach..?”
“Ah enggak kok Novita..”
Mukaku memerah ketika ia mengatakan hal itu. Setelah tiba di apartemennya aku langsung membuka bajuku yang sudah basah kuyup karena kehujanan, “Danang pakai kimono aku tuh, yang di atas kasur..!”
Wah ternyata semua bajuku basah termasuk celana dalamku, maka mau nggak mau aku harus mencopot semua, dan aku pakailah kimono tersebut, sungguh kimono yang bagus, wangi, dan halus. Setelah selesai aku langsung keluar kamar dan di meja sudah tersedia sebuah capucino hangat. Cerita Sex
“Novita kamu dimana..?”
“Sebentar aku lagi mandi nih, kamu minum aja dulu capuNovonya biar badan kamu hangat..”
Aku langsung duduk dan minum capuNovonya, sambil menyalakan TV, bisa kulihat betapa banyak koleksi VCD porno yang ia miliki.
Pintu kamar mandi pun terbuka, bisa kulihat betapa indah tubuhnya, dibalik sebuah handuk yang tebal masih saja terlihat betapa sexynya wanita ini, pahanya yang putih, belahan payudaranya membuat kontolku berontak dan langsung ngaceng. Bukan itu saja, ternyata Novita langsung duduk di sofa tanpa harus mengenakan baju dulu.
“Danang kamu kenapa..?”
“Ah enggak Nov, kok kamu nggak ganti baju dulu sih..?”
“Ngapain ganti baju nanti juga kan nggak perlu baju..?!
Aku terdiam mencoba mengerti maksud dibalik perkataan itu.
“Danang mau nonton koleksi VCD aku nggak..?”
“Wah mau banget Mbak, apalagi dingin-dingin begini..!”
Aku pun langsung memilih VCD yang bagus dan langsung aku nyalakan, saat aku hendak berdiri tanpa sengaja kontolku menyenggol tangannya,
“Eh, maaf Mbak..”
“Ih Danang kamu kok belum nonton sudah ngaceng duluan..”
“Iya nih maklum melihat keindahan tubuh Novita aja sudah horny.. tanpa harus melihat VCD pun aku sudah horny..” Kami pun tertawa.
Sambil menikmati VCD porno koleksinya kami duduk berdampingan, tak ayal lagi kontolku berontak dan ngaceng bukan main. Novita merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku tahu maksud dibalik itu akupun langsung merapatkan tubuhku dan merangkul Novita, dia hanya diam saja. Lalu tanpa dikomando tanganku langsung meraih handuk itu dan kutarik ikatannya sehingga handuk itu longgar dan terlihat sedikit, betapa indah buah dada Novita yang ranum dan montok.
Tangankupun mulai meraih payudara indah itu, payudara yang sejak tadi ingin kulumat sampai habis, Novita hanya diam saja. Sambil mengerang dan merem melek dapat kurasakan kehangatan tubuhnya. Aku terus meremas payudara indah itu, Novita mengerang, “Achh.. Danang.. teruus sayang.. nikmat banget, hangat..”
Mendengar desahan itu aku langsung membaringkan tubuh Novita, kulepas handuknya yang sedari tadi melapisi tubuh indahnya. Wow.. sungguh tubuh yang indah membuatku tak bisa bernafas sesaat. Aku terus bermain dengan lidahku menjilati, mengulum dan terkadang menggigit kecil putingnya yang indah. Ia menggeram, “Ohh.. Danang.. nikmat.. terus sayang..”
Baca Juga : Kuluman Menagihkan Gadis Bispak
Dengan desahan seperti itu, aku terus bermain dengan payudaranya. Setelah beberapa lama dapat kurasakan tangannya menuntun kepalaku untuk menuju memeknya. Aku bisa memahami hal ini dia minta aku untuk menjilati memeknya, kepalaku terus turun dari payudara, perut, sampai pada memeknya..
“Wah Novita, memekmu harum sekali, indah..”
Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah membasahi memek indah itu. Betapa memerah dan nikmat rasanya, aku terus menjilati, mengendus dan memasukkan hidungku kedalam memeknya, kumainkan lidahku di klitorisnya, ia mengerang keenakan. Aku terus memainkan lidahku tak berapa lama bisa kurasakan denyutnya semakin kencang, tubuh Novita mengejang dan akhirnya dia berkata “Danang.. terus, aku mau keluar nich.. achh.. Danang aku .. keluar..”
“Ach.. Sungguh kamu hebat memainkan lidahmu sayang, terima kasih yach..”
Setelah puas dia langsung membuatku terlentang dibawahnya sepertinya dia ingin membalas apa yang aku perbuat padanya. Dia jilati tubuhku, dari bibir, kuping, leher, dadaku, sungguh sebuah sensasi indah yang kurasakan saat lidahnya bermain di putingku..
“Oh Novita.., teruss.. ohh..”
Sungguh aku sangat menikmatinya, dia terus memainkan lidahnya di tubuhku sehingga tubuhku basah oleh air liurnya dia terus menjelajahi tubuhku sampai ke kontolku. Dan dia pun langsung memasukkan kontolku ke dalam mulut mungilnya, dibalik indah bibirnya dapat kulihat kontolku sepertinya terlihat besar berada dimulutnya, tapi ini sungguh nikmat.
“Danang, kontol kamu enak banget, sayang.. Aku habiskan yach Danang..”
“Terus Novita.., nikmatilah kontolku sesuka hati kamu.. ohh.. nikmati Novita..”
Dia terus menikmati kontolku, dari kepala sampai ke biji-bijiku dia lumat semua, sungguh nikmat bibir itu. Dia terus memainkan kontolku, digoyangkan ke kanan-kekiri, memasukkan mengeluarkan. Ohh.., selang beberapa lama kurasakan kontolku mulai mengejang, aku rasa aku mau keluar “Novita.. aku mau keluar nih..”
Mendengar itu ia semakin cepat mengulum kontolku
“Biar Danang keluarkan saja di dalam mulutku, aku mau menikmati peju kamu..”
“Novita.. Novita.. ohh..”
Kurasakan spermaku muncrat didalam mulutnya dan bisa kulihat dia sangat menikmati itu, dia habiskan semua spermaku dan menikmati layaknya sebuah ice cream.
“Ohh.. Danang spermamu sungguh nikmat..”
Setelah selesai menikmati semua spermaku, aku langsung membangkitkan dia, lalu aku ciumi semua bagian tubuhnya. Dia kembali mengerang menikmati belaian lidahku di seluruh tubuhnya.
“Novita akan kutunjukkan sex yang sebenarnya mau..?”
“Mau.. cepat tunjukkan karena aku sudah nggak tahan lagi nih..”
Aku langsung memainkan kontolku di depan memeknya, aku goyangkan ke kanan ke kiri tanpa memasukkan semua, aku hanya memasukkan kepala kontolku saja, aku gesekkan kontolku di klitorisnya, diapun mengerang keenakan.
“Danang.. cepat.. ohh.. masukan sayang..”
Namun aku tetap tak mau memasukkan semua kontolku kedalam memeknya, aku hanya memainkan kontolku di depan saja dia mengerang dan terus mengerang menikmati goyangan kontolku di memeknya.
Tak berapa lama, “Ohh Danang.. aku mau keluar lagi nih.. Ohh..”
Semakin kencang teriakan dan erangan yang dia keluarkan, aku merasa bahwa dia akan orgasme yang kedua kalinya. Aku langsung menjilati klitorisnya. Terus terang aku sangat menikmati lendir sperma seorang wanita, dia mengejang, memeknya berdenyut keras.
Sambil menghentakkan pantatnya ke arah mulutku dapat kurasakan cairan segar itu keluar dengan derasnya. Aku langsung menjilati dan menelan sperma yang keluar dari memek yang indah dan memerah itu. Oh sungguh nikmat.. “Danang.. ohh.. ini yang kedua orgasmeku Danang..”
Setelah habis sperma yang keluar, akupun kembali menjilati payudara yang mengencang dan ranum itu kembali.
“Danangy.. please.. aku lelah..”
Namun aku tak mengindahkan apa yang ia katakan aku terus menjilati buah dada yang paling indah dan ranum itu. Dia terus mengerang dan menikmati cumbuanku. Namun aku tak tahan untuk segera memasukkan kontolku kedalam memek indahnya itu. Aku langsung membalikkan tubuhnya dan menyuruhnya untuk bersandar pada sofa, dengan gaya doggy style aku mulai aksiku.
“Ohh.. sungguh nikmat.. memek yang sudah dua kali mengeluarkan orgasme itu masih kencang dan rapat.. ohh..”
Novita pun mengeram menahan sodokan kontolku yang masuk menembus memek indahnya.
“Ohh.. Danang terus.. hentakkan yang hebat Danang..”
Kami terus berkutat dalam birahi, aku terus menggenjot dia dari belakang, setelah kurang lebih 1 jam aku terus menggenjotnya dari belakang aku mengubah posisi, aku balikkan badannya menjadi terlentang.
Melihat payudara yang indah itu aku langsung menjilatinya dan dengan tuntunan tangannya dia memasukkan kontolku kembali ke memeknya. Aku terus berpacu menggenjotnya namun dalam sisi lain aku terus menjilati payudaranya, menggigit dan ketika kurasakan aku akan keluar. Aku angkat kaki kirinya, bersandar dipundakku sehingga bisa kurasakan cairan spermanya membasahi pahaku. Aku terus menggenjotnya.
“Ohh.. Novita.. aku mau keluar..”
“Tahan Danang.. kita keluar sama-sama..”
Dengan sekuat tenaga sambil mengentot aku menahan spermaku agar tidak keluar lebih dahulu.
“Ohh.. aku keluarin yach..”
“Bareng..” dengan seketika kamipun bisa merasakan muncratan-muncratan sperma di dalam memek yang indah itu.
Kami pun terkulai lemas dan berpelukan di sofa itu, film koleksi VCD pun telah tamat sedari tadi, namun kami lebih lama berpacu dalam birahi masing-masing lebih lama dari 1 buah VCD.
“Ohh.. makasih yach Danang.. ternyata benar dibalik kekurangan kamu, kelebihanmu banyak sekali, kamu bisa membuat aku orgasme 4 kali dalam sekali main.. kamu hebat.”
Aku hanya bisa tersenyum dalam pelukannya. Begitulah, pertemuan pertama kami, dan aku cukup puas aku bisa memuaskan dirinya.
“Danang.. nanti kalau aku telpon kamu langsung kesini aja yach..”
“Ok deh Novita sayang..,” kataku manja.
Kamipun sering bertemu 1 bulan terakhir ini, bahkan terkadang aku menginap di apartemennya. Diapun terkadang memberikanku uang untuk ongkosku dan membeli bajuku, namun bukan berarti aku seorang Gigolo, aku hanya ingin menjadi teman bagi seorang yang kesepian.
Namun kini suaminya sudah kembali dari luar negeri, maka terpaksa aku hentikan kegiatan berpacu dalam birahi bersamanya. Dia bilang padaku mungkin akhir bulan April ini dia akan kembali ke luar negeri. Dan kamipun bisa berpacu kembali dalam birahi kami yang tak terbendung oleh jarak dan waktu.